Posted by: Andy Prabowo | 20/02/2010

“Vocabulary” Teknik Sipil

Tentunya Anda semua tahu bahwa kata-kata dalam Bahasa Indonesia yg kita pergunakan sehari-hari, baik yang formal maupun yg informal, ada yg merupakan serapan dari bahasa asing. Salah satunya adalah berasal dari Bahasa Belanda. Sebagai contoh: asbak, sepur (=kereta api), teken (=tanda tangan), pit (=sepeda), reken (=harga). Mgkn bbrp kata yg saya sebutkan asing bagi kita2 generasi 80-90an. Tapi percaya atau tidak, kata2 tersebut merupakan serapan dari Bahasa Belanda. Ya, maklum saja, Indonesia pernah dijajah Belanda sampai 350 thn. Waktu yg luar biasa lamanya kalau kita hitung menggunakan kalender.

Serapan Bahasa Belanda tadi bisa juga kita temukan dalam dunia teknik sipil. Bahkan perguruan tinggi teknik tertua yg sudah cukup punya reputasi di Indonesia ini, yakni ITB, merupakan bentukan dari orang Belanda. Berkat adanya politik etis yg digaungkan oleh Edward Douwes Dekker, perhatian penjajah akan pendidikan di Indonesia menjadi lebih. Salah satu produknya ya ITB itu. Kalo saya tidak salah ingat, ITB itu pada awalnya bernama Tenische Hoogeschool Bandung. Kata Bandung di akhir saya agak sedikit kurang yakin, namun kurang lebihnya spt saya sebutkan tadi.

Akibat terbentuknya di ITB, orang2 Indonesia beberapa mulai mengenal ilmu teknik. Kalau boleh saya menerka-nerka, teknik sipil menjadi salah satu ilmu teknik tertua yg orang-orang Indonesia pelajari. Bung Karno sendiri, yg merupakan bapak proklamator, adalah insinyur sipil. Jadi,rasanya boleh-boleh saja,para lulusan sipil berbangga hati krn ilmu yg telah dipelajari selama kuliah merupakan cabang ilmu yg sudah mapan.

Jadi boleh dibilang asal mula masuknya ilmu teknik sipil di Indonesia dibawa oleh orang Belanda. Lihat saja beberapa kosa kata yg dipakai dalam ilmu teknik sipil, diantaranya ada yg diambil dari Bahasa Belanda. Beberapa istilah tersebut, antara lain:

1. Insinyur; yg dalam Bhs. Belanda ditulis INGENIEUR. Insinyur adl istilah gelar sarjana ilmu teknik. Di Belanda, orang-orang Belanda yg merupakan lulusan ilmu teknik menggunakan istilah gelar tersebut juga. Tetapi para sarjana ilmu teknik yg lulus di tahun 90an sampai sekarang sudah menggunakan gelar dalam Bhs Indonesia, yaitu Sarjana Teknik (ST.). Ini sbg konsekuensi dari peraturan dari pemerintah yg mana penggunaan gelar sarjana hendaknya tidak berasal dari istilah bahasa asing. Padahal menurut saya lebih “KEREN” Ir. dari pada ST. Hehehe..

2. Beton; (Bhs. Belandanya ditulis BETON), material konstruksi campuran semen, pasir, kerikil.

3. Plat; yang dalam Bhs. Belandanya yaitu plaat.

4. Balok; yang dalam Bhs. Belandanya yaitu balk; sebenarnya kalau kedua kata tsb dibaca bunyinya hampir mirip.

5. Kolom; yang dalam Bhs. Belandanya yaitu KOLOM; tidak ada perbedaan tulisan ataupun bunyi saat dibaca. Kolom merupakan pilar-pilar pada bangunan.

6. Anemer/kontraktor yang dalam Bhs. Belandanya yaitu aanemer; di kalangan masyarakat kadang mereka tidak mengenal istilah kontraktor tetapi yg lebih populer yaitu pemborong. Ada juga kelompok masyarakat yg menggunakan istilah pemborong dgn kata anemer.

7. Poer (Bhs Bld nya jg sama); atau dalam bhs Inggrisnya yaitu Pile Cap, merupakan istilah yg digunakan dalam pondasi telapak. Telapaknya tsb yg berarti poer.

8. Stek; kebetulan tdk ada perbedaan antara dlm Bhs Bld maupun Bhs. Indonesia. Apabila kita memiliki elemen struktur vertikal baik dinding/kolom, biasanya tulangan dari dinding atau kolom tersebut sengaja diteruskan hingga muncul ke lantai yang ada di atas dinding atau kolom itu. Nah terusan itu yg kita sebut sebagai stek. Stek sebenarnya bisa juga disedikan untuk menyediakan pengangkuran yg cukup dari elemen struktur tersebut.

9. Konstruksi; yg dlm bhs Belandanya: Constructie

10. Dak (atap beton); tidak perbedaan di antara kedua bahasa.

11. Balok ring (ring balk); balok di level teratas dari sebuah struktur bangunan.

Dan masih banyak lagi kata-kata yg sering kita jumpai dalam dunia konstruksi yang merupakan serapan dari Bahasa Belanda. Menjadi tidak bisa dihindari bahwa orang Indonesia pertama kali mengenal dunia konstruksi berasal dari orang Belanda. Akan tetapi seiring dengan perkembangan dunia konstruksi di Indonesia sekarang ini, dunia teknik sipil di Indonesia sekarang ini sudah lebih banyak dipengaruhi dari Amerika. Nampaknya banyaknya orang Indonesia yg belajar di Amerika ikut andil dalam mempengaruhi perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia sekarang ini.

Posted by: Andy Prabowo | 18/11/2009

One year already

Finally, I have been working as a structural engineer for my first international company for one year. So many things that I could do and I got during the time. I did several project for industrial building and commercial building as well. Actually, my background from the former company when I worked as an internship was commercial building. Those are apartments, condomonium, office building, supermarkt, and many buildings that utilize for public interest. By designing industrial facilties, I have got new experience because there is a couple of charactheristic of the building are not exact same with the commercial buildings.

I am proud I can join in my company now. Besides I get the new things about engineering that I can learn, also I can develop my self in this company. The personal development is one of the important things when we work. With this things, I can optimize my skill and my abilities. My company now, always care with employer development. At least, there is two times that I and my boss sit together to talk about the development. The chance of one people to go to the seminars or trainings are concerned by the company. Also through the job exchange with another branch of this company, employers can develop themselves. This thing also interesting because many things that we could learn when we go to another countries and learn the bussiness there. We addopt the good things and implement those to our company to reach better management of the company.

Well, I am very exciting can work in this company. Of course this chance not only because I have the good abilities and knowledge to join with the company but I also I am very belief that this chance also coming from my God. He’s very care and very understand to me. He fulfills what I need if those things also same what He plans. His plan for me very amazing and I belief that. So please help me every time and bless me day by day and my responsibility to use His gifts useful for many peoples.

Fiat Voluntas Tua

Posted by: Andy Prabowo | 16/11/2009

Presidium KWI 2009-2012

Source: http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/147/SIDANG_SINODAL_KONFERENSI_WALIGEREJA_INDONESIA_2009

Hari Rabu, 11 November 2009, Sidang Tahunan 2009 KWI disebut Sidang Sinodal karena pada hari-hari terakhir sidangnya para Uskup memilih para pejabat dalam kepengurusan KWI. “Sinodal” dari kata Yunani “syn” artinya “bersama”, dan “hodos” artinya “jalan”. Peserta Sidang Sinodal 38, Uskup Sibolga tidak hadir, karena acara di Keuskupannya. Jumlah pemilih semuanya: 37, terdiri dari: 10 uskup agung (1 coadiutor), 20 uskup, dan 2 administrator diosesan (Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Ruteng).

Berikut susunan kepengurusan presidium dan komisi-komisi KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) periode 2009-2012:

PRESIDIUM
Ketua KWI: Mgr. SITUMORANG, Martinus Dogma, OFM.Cap
Wakil Ketua I : Mgr. SUHARYO, Ignatius
Wakil Ketua II: Mgr. LADJAR, Leo Laba, OFM
Sekretaris Jendral: Mgr. PUJASUMARTA, Johannes
Bendahara: Mgr. PAREIRA, Kherubim G, SVD
Anggota Propinsi Gerejani Palembang: Mgr. MOA NURAK, Hilarius, SVD
Anggota Propinsi Gerejani Semarang: Mgr. SUTIKNO WISAKSONO, Vincentius
Anggota Propinsi Gerejani Pontianak: Mgr. AGUS, Agustinus
Anggota Propinsi Gerejani Samarinda: Mgr. TIMANG BODDENG, Petrus
Anggota Propinsi Gerejani Makassar: Mgr. MANDAGI, Petrus Canisius
Anggota Propinsi Gerejani Kupang: Mgr. WOGA, Edmundus, CSsR
DEWAN MONETER:
Ketua/ ex officio Bendahara: Mgr. PAREIRA, Kherubim G, SVD
Anggota Dewan Moneter: Mgr. MENCUCCINI, Julius G, CP
Anggota Dewan Moneter: Mgr. SAN, Silvester
Ketua DSAK: Mgr. SAN, Silvester

KOMISI:
Komisi Kateketik: Mgr. LIKU ADA, John
Komisi Liturgi: Mgr. SUTRISNAATMAKA, Aloysius, MSF
Komisi Komsos: Mgr. TURANG, Petrus
Komisi PSE: Mgr. DATUS LEGA, Hilarion
Komisi Seminari: Mgr. SAKU, Dominikus
Komisi Kepemudaan: Mgr. SAKLIL, John
Komisi Kerawam: Mgr. HARJOSUSANTO, Yustinus, MSF
Komisi Keluarga: Mgr. ANGKUR, Michael Cosmas, OFM
Komisi Karya Misioner: Mgr. POTOKOTA, Vincentius Sensi
Komisi HAK: Mgr. MANDAGI, Petrus Canisius
Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran: Mgr. AGUS, Agustinus
Komisi Teologi: Mgr. TIMANG, Petrus
Komisi Pendidikan: Mgr. SUDARSO, Aloysius
DELEGATUS
Delegatus Karya Kesehatan: Mgr. SULUI, Florentius Anjaan Hau, MSF
Delegatus Kitab Suci: Mgr. SUHARYO, Ignatius
Ketua BKBLII: Mgr. MOA NURAK, Hilarius, SVD
Moderator SGPP: Mgr. SUTIKNO, Vincentius

Proficiat dan selamat bertugas kepada semua romo uskup.
Umatmu senantiasa merindukan karya kegembalaan Anda semua.

tuus servus sum ego

Posted by: Andy Prabowo | 15/11/2009

We Are Warned!

<Adanya ramalan suatu suku kuno mengenai kejadian yg akan terjadi di tahun 2012 rupanya ditanggapi oleh seorang sutradara untuk mewujudkannya dalam sebuah film. Di film yg berjudul 2012 ditampilkan bagaimana fenomena-fenomena maut yg terjadi di alam ini sehingga bisa menghancurkan kehidupan manusia. Bahkan itu mungkin menimbulkan persepsi di antara umat manusia sebagai fenomena bahtera Nuh untuk yg kedua kalinya. Film 2012 sukses membuat orang menjadi bertanya-tanya betulkah di tahun 2012 terjadi kiamat? Apakah betul kiamat itu seperti yang ada di film tersebut?

Sebagai umat Kristiani rasanya film tersebut mengusik keimanan seseorang akan terjadinya kiamat. Seharusnya umat tidak perlu bertanya-tanya mengenai apakah kiamat itu dan sebaiknya tidak terjebak pada kejadian-kejadian yang ada di film itu. Toh,karena sudah jelas-jelas ditulis dalam kitab suci mereka bahwa kiamat yang diimani dalam agama kristiani bukan lah seperti yang ada terjadi dalam film 2012. Kiamat seseorang berbeda dengan orang yang lain. Setiap orang mengalami “kiamat”nya masing-masing. Artinya kiamat yang dimaksud adalah bagaimana seseorang berakhir hidupnya di dunia ini entah dikarenakan fenomena alama ataupun penyakit.

Kiamat atau akhir jaman bagi umat kristiani dipahami sebagai cara untuk melanjutkan kehidupan selanjutnya untuk bersatu dengan Putra Allah, Yesus Kristus. Umat percaya bahwa hidup sepenuhnya di tangan Allah. Maka dari itu mati hidup umat diatur oleh Dia yg penuh kuasa atas kehidupan umat manusia. Maka dari itu penyerahan total dalam hidup kepada kehendak Allah merupakan sikap hidup umat kristiani sepenuhnya. Hidup seturut kehendak-Nya.

Kiamat yang diawali dengan kematian menjadi sarana menuju kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Allah kepada umat-Nya. Supaya umat manusia bisa beroleh hidup kekal Allah telah memberikan teladan bagi umant manusia dengan mengutus Putra-Nya sendiri. Dengan melihat dan meneladani cara hidup Yesus maka nicaya umat beroleh kehidupan kekal. Allah sangat menyayangi umat-Nya sampai-sampai Ia rela mengorbankan anak-Nya sendiri di dunia.

Tentunya cara hidup yg benar dari sisi kristiani adalah menyadari bahwa hidup di dunia ini bukan hanya untuk diri sendiri. Yesus memberikan diri-Nya bagi penebusan dosa-dosa umat manusia. Sikap itu menunjukan bahwa hidup-Nya di dunia adalah untuk keselamatan orang banyak. Kiranya hal itu pulalah yg diinginkan kepada para umat-Nya untuk hidup tidak egois. Hidup memperhatikan orang banyak. Umat manusia berkarya demi kemajuan orang banyak lainnya. Bukan hanya melulu untuk dirinya sendiri. Rasanya tidak ada alasan untuk tidak setuju dengan hal tersebut. Ingat, Tuhan saja sudah mau berkorban demi orang banyak. Umat manusia yang lebih lemah dari Tuhannya dan sudah mau berkorban demi umat tersebut seharusnya bisa berbagi pula dengan orang yang sangat memerlukan pertolongan.

Berkaca pada fenomena alam banjir, tanah longsor, serta bencana lainnya yang mungkin diakibatkan oleh manusia menunjukan bahwa betapa egoisnya hidup manusia di dunia ini. Efek rumah kaca menjadi hal lain yang menunjukan betapa arogannya manusia di dunia ini. Mereka dengan seenaknya menggunakan sumber-sumber yang ada di alam ini dengan sesuka hati mereka sendiri tanpa memikirkan anak cucunya besok apakah bisa menikmati seperti apa yang kita nikmati sekarang apa tidak. Maka tidak heran bencana terjadi. Bahkan bencana itu mungkin saja seperti yang terjadi dalam film 2012. Alam marah akan tindakan manusia yang begitu egois dan merasa diri sebagai penguasa alam semesta ini. Padahal hakikiatnya, umat manusia hanyalah sebagai pemelihara dan pelestari alam ini. Yang berkuasa tetaplah Allah sendiri.

Maka film tersebut menjadi masuk akal apabila dikaitkan dengan ulah manusia dalam dunia ini. Film tersebut seharusnya bisa menjadi cerminan umat manusia untuk semakin peduli pada alam, semakin peduli akan kehidupan umat manusia selanjutnya di bumi ini. Baiklah apabila kiamat yang dilukiskan dalam film tersebut bisa menjadi titik perubahan bagi umat manusia akan kaidahnya bahwa hidup di dunia tidak boleh egois dan selalu memikirkan orang lain dengan selalu memelihara alam dan bersahabat dengan alam. Maka seperti kata-kata yang ada pada film 2012, “WE ARE WARNED” artinya umat manusia diingatkan untuk segeralah berubah akan tingkah lakunya yg tidak bersahabat dengan alam. Dengan mencintai alam ini, umat manusia ikut memperhatikan kesinambungan alam ini sehingga generasi selanjutnya bisa hidup terus di alam ini dan terus melestarikan alam ini.

Sekali lagi, WE ARE WARNED!

Posted by: Andy Prabowo | 04/11/2009

Lesson to be a junior engineer.

Well, saya sudah bekerja sebagai seorang engineer sudah lebih dari 1 tahun. Tepatnya 1 tahun 7 bulan. Kalau dilihat usianya sih memang belum cukup lama. Hampir dua tahun adalah usia pengalaman yang belum ada apa-apanya di bidang engineering. Masih banyak yang harus dicari dan dipelajari lebih dalam lagi. Buat saya, seorang engineer yang baru saja lulus S1 baru berada pada tataran siap dilatih bukan siap dipakai. Jadi kalau masih belum begitu “strong” banget “engineering sense” nya harusnya masih dimaklumi. Lalu tujuan kuliah apa donk kalau begitu? Lagi-lagi menurut saya, selama kuliah seorang mahasiswa dilatih logika engineeringnya. Jadi selama proses di perguruan tinggi yang dibentuk adalah karakternya supaya siap menjadi engineer betulan. Logika engineeringnya diasah secara terus menerus selama belajar. Jadi ketika bekerja ditemukan hal-hal yg mungkin saja berbeda ekspektasinya selagi kuliah ya sah-sah saja. Tapi jangan kaget dan jangan langsung terbu-buru mengatakan buat apa capek-capek kuliah toh waktu kerja semuanya “berbeda”. Wah rasanya ini menarik dan sekaligus tantangan buat saya untuk menjawab anggapan tersebut.

Ok memang semuanya terasa berbeda antara kuliah dan dunia kerja praktis. Ya itu saya rasakan semenjak pertama kali bekerja TETAPI yang dimaksud berbeda adalah tanggung jawabnya. Contohnya begini, kalau di kuliah Anda mendesain atau menghitung struktur maka struktur tersebut adalah “bohong-bohongan”. Maksudnya apa yg kita kerjakan adalah bukan hal yang riil karena itu hanya menjadi sarana untuk berlatih dan belajar bagaimana sistematika dan cara-cara secara konseptual dalam mendesain sebuah struktur. Lagi pula struktur bangunannya juga tidak benar-benar untuk dikerjakan. Jadi secara responsible kalau misalnya kita salah menghitung atau ada sesuatu yg error dalam desain maka kita tidak perlu khawatir kalau-kalau bangunannya bakal roboh. Tetapi walau begitu, diharapkan kita dapat belajar dari kesalahan tersebut dan menjadi input yg berharga untuk bekal kerja nanti. Nah berbeda situasinya dgn dunia riil kerja. Struktur yg kita desain betul-betul dilaksanakan. Jadi tanggung jawab kita dalam pekerjaan 100 % penuh. Maka dari itu “KESEMPURNAAN” adalah sesuatu yg WAJIB.

Hal lainnya seperti kalau misalkan kita diminta untuk menghitung or mendesain sesuatu hal yg tidak dapat sewaktu kuliah. Nah, maka pemecahannya adalah tidak boleh dengan langsung menjawab “maaf saya tidak diajarkan oleh dosen waktu kuliah” atau “maaf sewaktu dosen saya mengajarkan hal itu saya sedang tidak bisa kuliah”. Wah kalau begini mungkin bisa saja si atasan merespon jawaban saya dengan berkata “maaf, Anda bisa menjadi engineer di tempat lain”. Kalau sudah begini repot kan. Nah, sebaiknya kalau ada yg tidak tahu or tidak dimengerti sebaiknya pelajari lebih dahulu mengenai hal baru bagi kita tersebut. Cari referensi-referensi baik di internet ataupun buku-buku yg dimiliki kantor. Kalau ada yg masih tidak dimengerti maka bertanyalah kepada senior di kantor. Ada baiknya apabila hal-hal baru yg ditemui cobalah diurai dengan menggunakan logika engineering kita. Kan semenjak kuliah otak kita dibuat sedemikian rupa supaya selalu berpikir dan berlogika secara teknik.

Ambil contoh misalkan saya pernah diminta untuk mendesain tulangan lentur sebuah struktur balok. Kemudian hal selanjutnya yg harus saya pikirkan waktu itu mau memakai asumsi sendi-sendi atau jepit-jepit. Sebenarnya semua asumsi adalah benar asalkan saya punya dasar dan alasan yg kuat mengapa asumsi tersebut saya pakai serta paham akan apa konsekuensi dalam desain dari asumsi yg kita ambil. Balok dengan tumpuan sendi-sendi memiliki konsekuensi momen yang cukup besar di daerah tengah bentangnya. Momen yg besar tersebut mengakibatkan serat tarik berada di bagian bawah balok. Maka perlu disediakan tulangan yang cukup di daerah momen tersebut. Konsekuensi lainnya adalah pada daerah tumpuan (pertemuan antara balok dengan kolom) tidak terjadi momen pada serat tarik alias momen di tumpuan sama dengan nol. Maka tentunya balok tidak memerlukan tulangan struktur pada tempat tersebut. Akan tetapi secara logika, pantasnya tetap perlu diberikan tulangan karena tulangan tersebut diperlukan supaya nantinya tulangan begel bisa bekerja dengan  baik. Lalu bagaimana dengan balok pada kondisi terjepit di dua sisinya? Kondisi ini kan lebih riil? ya, memang betul lebih riil asalkan selama balok terjepit sempurna oleh kolom. Maksudnya lebar kolom yg bertemu dengan lebar balok, memiliki ukuran yg lebih besar. Tentunya asumsi ini boleh saja saya pakai. maka seperti yg tadi saya bilang semua asumsi adalah benar dan boleh dipakai tetapi tetap memperhatikan konsekuensinya. Saya tahu konsekuensi balok terjepit di kedua tumpuan adalah memiliki momen baik di daerah tumpuan maupun di daerah lapangan (tengah bentang). Maka tentunya perlu disediakan tulangan struktur yg cukup utk menahan momen-momen tersebut. Lalu kalau begitu asumsi mana yang mau saya pakai? Ya kalau saya berangkat dari hal yg paling sederhana tetapi logic. Kan seperti tadi saya bilang, lagi-lagi balik ke masalah logika engineering.

Jadi rasanya buat saya menjadi seorang “junior engineer” yang baik adalah tidak perlu Anda mendapatkan semua sewaktu kuliah. Anda tidak perlu tahu betul akan semua hal. Akan tetapi logika lah yg menentukan. Semuanya perlu dipikirkan secara logis dan masuk akal. Lagi pula di bidang engineering kita masih bisa selalu diskusi dengan senior kita. Semua hal bisa dibicarakan. Yang paling penting jangan selalu menganggap diri kita tidak tahu apa-apa dan senior lah yg selalu benar. Ya memang betul senior lebih benar dari kita yg masih junior. Karena kalau suda bicara soal senioritas maka pengalaman lah yg menentukan. Teori mungkin hanya sebagai pijakan awal, lalu berikutnya logika lah yg banyak berperan. Jadi kalau begitu pengalaman mengasah logika donk? Ya tepat sekali. Saya setuju dengan pendapat tersebut.

Logika tersebut mulai dibentuk dan dilatih semenjak di perkuliahan. Maka ada baiknya perkuliahan yg diikuti tidak searah saja. Jadi di kelas tidak hanya terjadi proses transfer ilmu saja tetapi perlu terjadi proses “berpikir” bersama. Semua hal-hal yg dibahas di kelas hendaknya dicerna dan dinalar secara baik dengan logika. Maka tidak heran kalau suatu kelas yg “hidup” adalah kelas yg terjadi proses diskusi yg seru. Maka dari itu selagi masih di kuliah banyak-banyak lah bertanya, berdiskusi, membaca buku ataupun hal-hal lainnya yg bisa menjadi bekal ketika lulus nanti. Sehingga kalau masuk dunia kerja, menjadi tidak terkejut dengan semua hal-hal yg baru yg tidak pernah dijumpai waktu kuliah.

REMEMBER! Being a good engineer is always willing to learn the new things day by day. So that good for improving and upgrading our self then we could always to compete with the others.

Posted by: Andy Prabowo | 16/08/2009

Salute to UAJY

Bravo Universitas Atma Jaya Yogyakarta!

Sungguh sebagai alumni saya bangga akan almamater saya ini. Per Februari 2009, Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Indonesia menetapkan UAJY masuk dalam 6 perguruan tinggi (PT) terbaik di Indonesia dalam hal Hasil Evaluasi Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Peguruan Tinggi. Enam perguruan tinggi ini dinilai oleh pemerintah sebagai perguruan tinggi yg tidak perlu dilakukan site verification artinya Pemerintah mengakui bahwa dokumen-dokumen tentang pelaksanaan akan penjaminan mutu di perguruan-perguruan tinggi tersebut yang diserahkan ke DIKTI dinilai sudah sangat baik dan cukup memuaskan DIKTI. Ke enam PT tersebut dinilai sebagi PT yg sangat concern akan implementasi quality assurance dalam institusinya. Ke enam PT ini mampu menyisihkan dirinya dari 387 perguruan tinggi lain se-Indonesia baik swasta maupun negeri. Enam PT tersebut yaitu (urut abjad) Insititut Teknologi Bandung, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Surakarta.

Wow..!! sungguh luar biasa! UAJY mampu mensejajarkan diri dengan perguruan-perguruan tinggi negeri di Indonesia yang sudah sangat reputable. Selain mampu mensejajarkan diri, UAJY juga membuktikan sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang patut untuk diperhitungkan di Indonesia. UAJY dan 5 PT lainnya itu menilai bahwa mutu (quality) sebagai hal yg sangat penting dalam penyelanggaraan insititusinya. Komitmen akan mutu tersebut ternyata mendapat respon yang cukup baik oleh Pemerintah. Sebagai alumni saya sangat bangga. Sungguh merupakan suatu kado istimewa semenjak April 2008 saya meninggalkan UAJY untuk berkarir di dunia engineering. Tentunya hasil ini bukan saja merupakan hasil kerja keras dari beberapa orang saja tetapi bagi saya ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh unsur civitas akademik UAJY, mulai dari mahasiswa, karyawan, dosen, para pejabat struktural, yayasan serta tidak kalah pentingnya juga para alumni. Sungguh hasil ini merupakan suatu “cambuk” bagi saya dan teman-teman selaku almuni untuk semakin terus berprestasi di dunia kerja serta saya mengajak untuk semua teman-teman mahasiswa untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama UAJY baik melalui kegiatan akademik maupun non akademik. Selain itu saya juga mau mengucapkan selamat kepada prodi Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Informatika serta Ilmu Hukum atas diperolehnya sertifikasi ISO 9001:2008

Four thumbs up bwt UAJY!

Viva UAJY!

Posted by: Andy Prabowo | 27/06/2009

simple but logic

Semenjak saya bergabung dengan sebuah konsultan internasional yg “markas besar”nya di Belanda ada sesuatu hal yg menarik untuk bisa saya bagikan di blog saya ini. Terutama bagaimana pemikiran engineer Belanda dlm mendesain struktur gedung. Pemikiran yg cukup sederhana dan memang benar sederhana dalam mendesain struktur. Engineer Belanda lebih nyaman bekerja dengan hand calculation dibandingkan dengan software2 3D yg sering dipakai di Indonesia. Memang tidak full 100 % semua persoalan diselesaikan dengan hand calculation, sebagai contoh dalam menghitung gaya-gaya dalam pada beam dgn byk tumpuan. Tetapi paling tidak scr prinsip semua kemungkinan2 yg terjadi dipikirkan secara mendetail tetapi tetap sederhana dan diselesaikan dengan cara yg sederhana pula. Dan di situlah uniknya dunia engineering. Kita berhadapan dengan sesuatu yang kompleks dan banyak kemungkinan yg bisa terjadi. Akan tetapi seorang engineer harus mampu menyedehanakan semua persoalan yg ada dengan disertai asumsi-asumsi yg didasari oleh logika teknik yang masuk akal dan diterima orang banyak.

Dari mana logika teknik yg mumpuni tersebut? ya salah satunya berasal dari pengalaman. dalam pengalaman seorang engineer selalu belajar dan belajar. Jadi untuk para engineer muda jangan takut untuk berbuat walaupun hasilnya salah. Justru dari situlah mental kita sebagai engineer semakin terasah. Pengalaman akan mempertajam sense of engineering kita.

Posted by: Andy Prabowo | 24/05/2009

Ite missa est

Ite missa est! (Pergilah Kita Diutus!). Itulah sepenggal pesan yang mulia Mgr Johannes Pujasumarta kepada para krismawan dan krismawati Paroki Santo Yusuf Cirebon dalam homilinya pada misa penerimaan Sakramen Penguatan di Gereja Santo Yusuf Cirebon pada hari Sabtu, 23 Mei 2008 kemarin. Rasanya sakramen penguatan tersebut sangat lah istimewa karena dilaksanakan tepat setelah perayaan Kenaikan Tuhan pada hari Kamis, 21 Mei 2008. Selain itu juga waktunya jg bertepatan dengan masa 7 hari novena turunnya roh kudus. Sungguh suatu kebetulan yang mungkin sangat sulit untuk diulang kembali pada tahun-tahun yang akan datang.

Meskipun misa yang dijadwalkan pukul 17.00 terlambat kurang lebih 90 menit sehingga baru bisa dimulai pukul 18.30 rasanya saya sebagai umat biasa yg kebetulan ingin menghadiri misa tersebut sekaligus merupakan misa pertama saya dengan Bapak Uskup Bandung tidak begitu kecewa karena misa yang dibawakan oleh beliau sangatlah indah dan berkesan bagi saya terutam beliau menutup misa tersebut dengan lagu yang saya percaya baru beliau ciptakan saat itu juga ketika beliau bernyanyi bagi semua umat yang hadir. Homili beliau yang begitu indah dan mengena di hati saya. Meskipun beliau lebih menekankan homilinya bagi para krismawan dan krismawati, saya sendiri merasa ada tempat tersendiri dalam memaknai homili beliau.

Diawali dengan guyonan yang singkat dan ringan tetapi padat dan berisi beliau mampu mengobati kecemasan dan kegelisahan para krismawan dan krismawati yang sudah menunggu kedatangan beliau hingga 1,5 jam. Beliau sangat berterima kasih walaupun keterlambatan beliau “tidak tanggung-tanggung” (begitu kata Uskup yang baru pulang dari Korea untuk menghadiri ekaristi lintas iman) umat masih berkenan menerima beliau dengan penuh antusiasme apalagi beliau merasakan para krismawan dan krismawati umat dalam menyambut roh kudus yang akan diterimakan sangat beliau rasakan waktu itu juga.

Dalam homilinya juga Monsinyur yang dulu merupakan Rektor Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan berpesan agar para krismawan dan krismawati turut merasakan apa yang dialami Yesus selama hidupnya, yaitu bahwa Roh Tuhan ada pada diri-Nya. Sehingga Mgr juga berpesan bahwa agar segala tingkah laku, perbuatan, tutur kata, dan segala tindakan hendaknya didasarkan atas tuntunan dan bimbingan roh kudus. Roh kudus menguasai diri manusia dalam berpikir dan bertindak. Mgr juga sangat mengharapkan agar seluruh krismawan dan krismawati, setelah menerima sakramen penguatan mampu menjalani hidup baru dalam roh. Hidup baru yang dimaksudkan adalah cara berpikir baru, berkata-kata baru, bertingkah laku baru. Dengan kata lain dengan penerimaan sakramen penguatan ini, hidup manusia diperbarui kembali layaknya seseorang menerima sakramen pembaptisan.Cara-cara hidup lama kita tinggalkan lalu diganti dengan cara-cara hidup baru. Manusia kembali berdamai dengan Allah.

Manusia patut bersyukur bahwa ada rupa-rupa karunia roh kudus yang diberikan kepadanya seperti yang ditulis dalam surat rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Rupa-rupa karunia roh tersebut merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia. Tujuannya adalah agar segala sikap hidup manusia didasari dan bersumber pada rupa-rupa karunia tersebut.

Misa yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam tersebut akhirnya ditutup dengan pesan dari Bapak Uskup agar setiap krismawan dan krismawati setelah misa mampu berkata “you are my sunshine” satu sama lain. Beliau sangat menginginkan agar roh kudus yang telah diterimakan hendaknya mampu diwujudkan dengan menjadikan diri sebagai pelita bagi orang lain. Manusia mampu mewujudkan kasih dan persaudaraan satu sama lain. Bapak Uskup menutup pesannya dengan bernyanyi bagi semua umat yang hadir dalam misa tersebut. Lagu yang dibawakannya saya kira didasarkan pada spontanitas beliau. Kalau boleh saya menyimpulkan judulnya adalah “you are my sunshine”. Pesan dari lagu tersebut sangat terlihat dari judulnya dan makna dari homili beliau.

Akhirnya misa sakramen penguatan yang diikuti oleh 501 krimawan/wati tersebut berakhir pada pukul 20.55. Jumlah tersebut, kata romo paroki, Romo Markus Priyosuhardjono, OSC merupakan rekor terbanyak di Keuskupan Bandung. Rasanya ini merupakan hal yang tidak akan Mgr Puja lupakan dalam hidupnya. Apalagi belum genap setahun berkarya di Keuskupan Bandung, Mgr Puja telah menerimakan sakramen penguatan dalam jumlah yang cukup besar dan merupakan kebanggan tersendiri pula bagi paroki yang telah beumur kurang lebih 125 tahun ini. Semoga banyaknya umat yang menerima sakramen penguatan tadi malam, menjadikan semangat tersendiri bagi Mgr Puja agar dapat terus berkarya menggembalakan umat di Keuskupan Bandung. Mudah-mudahan hadir Mgr. Puja semakin diterima seluruh umat di Paroki Santo Yusuf Cirebon.

Akhir kata saya mencupakan proficiat dan selamat kepada seluruh krismawan dan krismawati yang telah menerima sakramen penguatan pada hari sabtu, 23 Mei 2009. Semoga roh kudus yang telah dicurahkan pada diri Anda semakin menguatkan iman Anda akan Yesus Kristus, Putra Allah, Juru Selamat manusia dan mampu menghasilkan buah-buah yang melimpah serta hidup Anda dapat menjadi berkat bagi semua orang yang berada di sekitar Anda!

Terima kasih Mgr Pujasumarta yang ditengah kesibukan Anda dalam karya kegembalaan di Keuskupan Bandung, mau menyempatkan diri untuk hadir di Paroki SantoYusuf untuk menerimakan sakramen penguatan kepada lebih dari 500 orang.

Ite missa est!

Posted by: Andy Prabowo | 28/04/2009

Ikut ekskul MB? siapa takut…

Tiba-tiba rasanya kangen sekali ingin mendengarkan suara terompet, bariton, trombone, mellophone, snare drum, bass drum, pit instrument dan semua alat lainnya yang biasa dimainkan oleh sebuah unit marching band. Rasanya sudah lama sekali saya tidak mendengarkan sebuah harmonisasi semua alat tsb dalam sebuah pentas marching band.

Padahal 6 tahun yang lalu tepat desember 2003, untuk terakhir kalinya saya mengikuti GPMB di Jakarta. Grand Prix Marching Band (GPMB) sebuah event marching band yang sangat bergengsi utk kaliber lomba marching band tingkat nasional yang ada di Indonesia. Ketika itu saya bermain untuk sebuah nama unit MB yg berasal dari kota kecil kelahiran saya yaitu Cirebon. Listya Dwijaswara,nama yang tidak bakal saya lupakan. Unit yang tidak terlalu besar dan belum semapan seperti Santa Ursula atau Tarakanita. Tapi banyak hal yang saya dapat selama 8 tahun saya bergabung.

Listya Dwijaswara (LD),nama unit marching band yang ada di bawah naungan Yayasan Santo Dominikus yang terkenal dengan sekolah Santa Maria-nya di kota Cirebon. Marching band bagi saya merupakan salah satu ekstrakurikuler yang sangat membantu saya dalam menembangkan potensi lain yg ada pada diri saya.

Saya sadar ketika itu bahwa sekolah dan mendapat pelajaran dari guru-guru saja tidak cukup untuk mendewasakan diri saya. Saya putuskan untuk bergabung dengan ekskul tsb. Walaupun di kala itu sudah banyak pandangan-pandangan negatif mengenai ekskul MB/ Mulai dari stigma buruk yg diberikan oleh beberapa guru di sekolah saya sampai pada pandangan bahwa ikut MB bisa tidak naik kelas sudah merupakan kekebalan sendiri buat saya.

Menurut saya kuncinya adalah bertanggung jawab terhadap waktu. Ekskul apapun juga apabila kita tidak dapat membagi waktu dengan baik antara belajar dan berkegiatan maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Atur waktu dengan baik maka pelajaran dan ekskul maka orang tua dan guru-guru tidak akan komplain terhadap apa yang kita lakukan.

Buat saya sendiri,waktu itu tidak sembarangan orang bisa bermain marching band dengan baik. Karena dalam bermain, di situ membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Karena selain kita hrs memainkan alat musik kita juga melakukan manuver dan membentuk harmonisasi dalam suatu bentuk dan barisan. Jadi tentunya kinerja otak menjadi “multitasking”. Bagi saya tentunya bukan orang bodoh yang bisa melakukannya. Hanya orang-orang yang memiliki musikalitas yang baik yang bisa melakukannya dengan sempurna. Orang-orang tersebut pasti memiliki kemampuan otak kanan yang lebih dominan dibanding otak kirinya.

Nah pengembangan diri seseorang di luar kemampuan otak kirinya inilah yang hendaknya juga perlu diperhatikan oleh para orang tua dan guru-guru di sekolah sekarang. Jadi si anak hendaknya diberi kebebasan yang selua-luasnya dalam mengaktualisasi dirinya. Jangan hanya dituntut supaya anak-anak memiliki nilai yang bagus dalam pelajaran. Lalu hal-hal lain di luarnya tidak diperhatikan. Menurut saya itu tidak mendidik kepribadian seseorang.

Pendidikan kepribadian hendaknya lebih penting dibandingkan pendidikan kemampuan seseorang. Bagi saya, seseorang yang berkepribadian yang baik tentunya memiliki kemampuan logika yang baik pula. Nah pendidikan kepribadian ini tidak bisa hanya didapatkan dengan hanya duduk di kelas saja. Perlu praktik dalam hidup dari pada hanya sekedar mendengarkan ceramah-ceramah. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti ekskul.

Kalau terakhir-terakhir ini saya mendengar ada mantan guru saya yang melarang murid-muridnya untuk mengikuti ekskul favorit saya dulu (marching band) bahkan sampai menakut-nakuti murid-muridnya bahwa ikut marching band bisa membuat nilai turun rasanya sungguh prihatin. Menurut saya hendaknya para guru di sekolah mendorong setiap muridnya untuk memiliki soft skill selain hanya memiliki academic skill. Bukan membatasi atau memberikan stigma buruk. Itu berarti sama saja memberikan stigma buruk pada sekolahnya. Karena nama ekskul cenderung identik dengan nama sekolahnya.

Sekolah yang punya ekskul MB bukanlah sekolah biasa-biasa. Karena biaya untuk investasi alat-alatnya saja sudah cukup mahal. Maka dari itu sayang sekali apabila sekolah tsb sudah berinvestasi banyak tetapi murid-muridnya tidak dapat memaksimalkannya.

Perlu diketahui salah satu perguruan tinggi negeri ternama yang ada di Yogyakarta sudah kurang lebih 4 tahun terakhir ini menyelenggarakan program penerimaan mahasiswa barunya melalui jalur prestasi marching band. Bagi saya itu merupakan suatu pembuktian sekaligus pengakuan bahwa dari marching band, bisa muncul bibit-bibit baru yang berpotensi. Sekaligus juga menepis anggapan bahwa hanya murid pintar secara akademik saja yang bisa sekolah di universitas yang baik.

So, ayo tunggu apa lagi buat temen-temen or adik-adik yang ingin bergabung dengan marching band? kalian bakal menyesal deh karena tidak bisa merasakan apa yang pernah saya dapatkan dulu..

Posted by: Andy Prabowo | 28/04/2009

Apa itu consulting engineer?

Dear tmn2 blogger smua.. mgkn bbrp dari kita yang awam soal engineering mgkn bingung kalo mendengar kata “konsultan”. Itulah yg saya alamin kalo ktmu sama tmn2 lama (misal tmn skolah/sma). Tiap kali ditanya kerja dimana n nyebutin krj d konsultan,mrk pada kebingungan. Apa mksdnya kerja d konsultan? Apa saja yg dikerjakan di konsultan? Apa produk nyata dari perusahaan konsultan?

Sebenarnya dalam dunia konstruksi  spt yg saya tekunin sekarang, dikenal 3 kelompok besar perusahaan. Sbny ketiganya trmsk dlm kategori perusahaan jasa. Dalam bidang ini dikenal istilah consultant design (konsultan perencana), contractor (kontraktor/pelaksana), supervison consultant/construction management consultant (konsultan pengawas or konsultan manajemen konstruksi).

Konsultan perencana sbny merupakan mitra dari klien/owner ketika si klien/owner ingin membuat suatu bangunan sipil/prasarana fisik (gedung, pabrik, gudang, jalan, jembatan, dll). Perencana membantu kliennya dalam mendesign suatu bangunan sesuai dengan keinginannya. Keinginan di sini maksudnya mulai dari segala aspek yang berhubungan dengan hal-hal teknis sampai pada budget estimatenya. Jadi intinya kerja di konsultan itu sama saja berusaha untuk memuaskan sesorang dengan tujuan org tsb kembali lagi kepada konsultan tsb dengan memberi pekerjaan lainnya. Jadi boleh dibilang ada sedikit hal yg berhubungan dgn “service to the consument”.. hehehe… Karena bidang pekerjaannya berhubungan dgn teknik makanya si perusahaan sering disebut juga consulting engineer.

Konsultan perencana sering juga melakukan pekerjaan pengawasan thd proyek yg sedang dilaksanakan oleh kontraktor apabila klien/owner berkenan dan menunjuk. Dengan begitu si konsultan betul2 melakukan pekerjaan yg namanya konsultasi scr penuh. Karena pekerjaan tidak hanya terbatas pada proyek yg belum jalan saja tetapi bertanggung jawab penuh terhadap keseluruhan proyek. Dan yang lebih penting lagi bagi saya,walaupun memang produk nyata dari konsultan adalah gambar kerja di lapangan tapi yang paling penting adalah advise yang diberikan untuk klien terhadap konsep-konsep design yang ingin dilakukan. Masalah sekadar gambar dan perhitungan itu memang sudah merupakan kewajiban dari konsultan. Bahkan utk hal-hal kecil seperti bangunan2 pendukung,kontraktor dapat saja melakukan design lalu konsultan tinggal menyetujuinya saja apabila semua persyaratan design tidak ada masalah.

Masalah kerja di konsultan tidak hanya bagaimana pada bagaimana si orang2 di konsultan itu bisa menghitung dan menggambar. Bagi saya edukasi kepada klien mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalaha teknik jauh lebih penting. Kadang saya suka menemukan klien yg kurang begitu menghargai jasa konsultasi walaupun tidak semua klien seperti itu. Mereka selalu berpikiran bagaimana supaya fee konsultasi itu seminim mungkin. Padahal jasa konsultasi tidak hanya sebatas pada sebuah design dan hasilnya tapi ada hal seperti evaluasi design dan perbandingannya terhadap berbagai alternatif yg memungkinkan. Di sinilah proses evaluasi dan perbandingan terhadap berbagai alternatif menjadi hal yg mahal bagi klien.

Seharusnya hal itu dihindari. Fee jasa konsultasi sebaiknya dipandang sebagai suatu investasi. Tentunya apabila kita mau berinvestasi harus berhati-hati. Jangan sampai di kemudian hari biaya2 lain yg timbul utk pemeliharaan menjadi lebih besar dari pada nilai investasi awal. Paradigma berpikir hendaknya dirubah. Itulah yg menjadi salah satu hal yg perlu dilakukan konsultan. Seperti pendapat saya sebelumnya bahwa sudah merupakan tugas bagi konsultan untuk mengedukasi klien. Namun demikian hendaknya para konsultan harus mempunyai argumentasi yang kuat terhadap setiap keputusan yang diambil dengan tujuan kita tidak mudah dimentahkan oleh klien. Karena sebagai orang yg lebih mengerti dari klien setiap argumentasi harus didasarkan pada hal-hal yg bersifat engineering tetapi dikemas dalam hal yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Nah,di sinilah menjadi salah satu seni dalam dunia jasa konsultasi engineering.

Mudah-mudahan tulisan singkat saya ini bermanfaat bagi teman2 semua yg msh awam mengenadi dunia konsultasi engineering khususnya dalam bidang rekayasa sipil.

Older Posts »

Categories